Hutang...
Siapa yang tidak memilikinya. ...beruntunglah ia, namun bagi sebagian lagi yang masih beruntung adalah orang-orang yang masih mampu membayar hutang-hutangnya. Yang sedikit celaka adalah orang belum juga mampu melunasinya, namun ada yang lebih celaka yaitu orang yang tidak mampu melunasinya hingga akhir hayatnya. Dari kesemuanya itu yang paling jelek adalah orang yang tidak pernah memiliki keinginan untuk membayar/melunasi hutangnya walau sedikitpun.
Hutang...
Antara jalan keluar dan pintu masuk. Hutang bisa jadi menjadi jalan keluar sementara bagi orang yang benar-benar menjadikan hutang sebagai amanat, sehingga walaupun berhutang ada niat dan usaha keras untuk melunasinya. Berhutang dengan perhitungan yang matang mungkin akan lebih bijak karena kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi dikemudian hari. Bisa jadi kita memprediksi bahwa bulan depan kita mendapat rejeki dari usaha atau jasa yang kita usahakan, namun bisa jadi meleset waktunya sehingga perkiraan kita hanya tinggal ceklist tanggal yang memaksa kita meminta maaf dan penjadwalan ulang pelunasan hutang. Hutang juga merupakan pintu masuk segala jenis kesusahan, kegelisahan hidup serta berbagai kesempitan hidup lainnya. Banyak dari kita menggunakan fasillitas hutang padahal belum benar-benar membutuhkannya. Contoh kasus ini adalah penggunaan kartu kredit, fasilitas KTA dan bentuk pinjaman lain yang bersifat konsumtif. Banyak orang terlena menggunakan fasilitas tersebut tanpa pernah berfikir akan kesanggupan membayarnya, akhirnya yang banyak terjadi adalah kredit macet yang mengundang datangnya pasukan 'debt-collector' yang siap menteror dengan perilaku dan gayanya.
Hutang...
Apapun itu, bagaimanapun awal ceritanya tetaplah sesuatu yang harus segera diselesaikan, bahkan hal kecil yang sering kita lupakan adalah ' hutang janji'. Sering kita mengucapkan 'insya Allah' namun tidak tepat pada realisasinya, padahal itu pasti akan menjadi masalah bagi setiap kita yang yakin akan adanya yaumul hisab.
Hutang...
Bisa menjadi sebab seseorang terhalang menikmati syurga, perkara kecil yang berkaitan dengan 'hutang' jangan kita anggap remeh apalagi jika hutangnya besar... bersegeralah sebelum jatah waktu hidup kita habis, segera mulai usahakan menyelesaikan semuanya. Hutang baru...hutang lama....semua sama, sama-sama hutang namanya, serta memiliki konsekuensi yang sama pula.
Beberapa pernyataan Rasulullah tentang Hutang...
Rasulullah SAW, memutuskan untuk mendahulukan penyelesaian hutang sebelum melaksanakan wasiat (HR. Al-Hakim)
Berhati-hatilah dalam berhutang. Sesungguhnya berhutang itu suatu kesedihan pada malam hari dan kerendahan diri (kehinaan) di siang hari. (HR. Al Baihaqi)
Orang kaya yang menunda-nunda (mengulur waktu) pembayaran hutangnya adalah kezaliman (HR. Bukhari)
Ruh seorang mu'min masih terkatung-katung (sesudah wafatnya) sampai hutangnya di dunia dilunasi (HR. Ahmad)
Jangan menimbulkan ketakutan pada dirimu sendiri sesudah terasa olehmu keamanan (ketentraman) . Para sahabat bertanya, "Apa yang menimbulkan ketakutan itu ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Hutang". (HR. Ahmad)
Sebaik-baik kamu ialah yang paling baik dalam membayar hutangnya (HR. Bukhari)
Seorang hamba muslim yang membayar hutang saudaranya maka Allah akan melepaskan ikatan penggadaiannya pada hari kiamat. (HR. Mashabih Assunah).
Ya Rabb, lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah segala urusanku...
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari duka nestapa dan kesusahan...
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan, ketakutan dan kekikiran...
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari hutang yang membelit dan penguasaan orang...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar