Selasa, 27 Maret 2012

Donor darah saat Menstruasi?

Sebenarnya boleh nggak donor darah waktu menstruasi? sangat di anjurkan buat nggak donor si darah dulu soalnya tuh…

setiap bulan wanita mengalami menstruasi. Pada awal menstruasi, sebagian besar wanita mengalami pendarahan yang banyak. Hal ini menyebabkan kadar hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah turun secara fisiologis.

Sel darah merah (Red Blood Cell) merupakan komponen darah yang terbanyak dalam satu mililiter darah. Setiap orang memiliki jutaan bahkan miliaran sel darah merah dalam tubuhnya. Hemoglobin terbentuk dari 5% heme (zat besi yang mengandung pigmen warna merah) dan 95% globin (protein). Menurut fungsinya, hemoglobin merupakan media transport oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh. Oksigen merupakan bagian terpenting dari metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi. Hemoglobin juga berfungsi membawa karbondioksida hasil metabolisme dari jaringan tubuh ke paru paru untuk selanjutnya dikeluarkan saat bernafas. Apabila tubuh kekurangan zat besi akan menyebabkan anemia yang biasa disebut dengan anemia defisiensi besi.

Penyakit Anemia merupakan salah satu penyakit yang mengakibatkan kepala menjadi pusing karena darah tidak normal. Anemia merupakan kosakata bahasa Yunani yang memiliki arti tanpa darah. Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah normal sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh. Gejala-gejala yang disebabkan oleh pasokan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan ini, dapat menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung. Anemia dapat diketahui dengan menggunakan perhitungan kadar sel darah merah.

Pada perhitungan kadar sel darah merah, akan dinilai jumlah dan ukuran dari sel darah merah. Bentuk sel darah merah pun akan dievaluasi di bawah mikroskop karena segala informasi mulai dari jumlah, ukuran dan bentuk dari sel darah merah akan berguna dalam mendiagnosis penyakit anemia. Pemeriksaan ini juga dapat digunakan untuk mengetahui jenis anemia yang diderita beserta kemungkinan penyebabnya. Nilai hematokrit merupakan cara yang paling sering digunakan untuk menentukan apakah jumlah sel darah merah terlalu tinggi, terlalu rendah atau normal. Hematokrit sejatinya merupakan ukuran yang menentukan seberapa banyak jumlah sel darah merah dalam satu mililiter darah atau dengan kata lain perbandingan antara sel darah merah dengan komponen darah yang lain. Cara menghitung nilai hematokrit dengan mengambil sampel darah pada jari tangan atau diambil langsung pada vena yang terletak pada lengan menggunakan jarum suntik dan dimasukkan dalam tabung sentrifugasi. Setelah itu, sel darah merah yang terdapat dalam sampel diendapkan dengan cara memutarnya menggunakan alat sentrifugal yang dipasang dengan kecepatan tertentu tiap satuan menit. Endapan yang terbentuk kemudian di presentasekan dengan jumlah keseluruhan dari darah yang terdapat dalam tabung, nilai inilah yang dinamakan nilai hematokrit. Semakin rendah kadar zat besi dalam dara semakin rendah kadar hemoglobin maka sel darh merah pun akan randah demikian pula dengan nilai hematokritnya sehingga transportasi oksigen akan terganggu dan jaringan tubuh orang yang anemia akan mengalami kekurangan oksigen guna menghasilkan energi.

Oleh karena wanita yang sedang menstruasi mengalami penurunan jumlah hemoglobin pada darah (biasa disebut anemia), dia tidak diperbolehkan untuk melakukan transfusi darah. Apalagi bila kadar hemoglobin dalam darah turun sampai di bawah 8 mg/dL. Wanita yang sedang menstruasi dan tetap mendonorkan darahnya dikhawatirkan akan lemas, pingsan bahkan meninggal.

nah sekarang udah tau kan alasannya apaan? sebenarnya sih boleh juga buat donor darah tapi resikonya tu gede lah istilah singkatnya tuh lebih banyak jeleknya dari pada sisi positifnya....(BAA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar