Jumat, 30 Maret 2012

"Kentut Sapi" salah satu penyebab global warming

Global warming itu sebenarnya disebabkan oleh alam, tapi gara2 ada manusia, global warmingnya jadi makin parah...

Alasannya global warming disebabkan oleh alam :
1. dulu kan ada jaman es, kok esnya bisa mencair? ya karena global warming~ (padahal manusia pas itu dikit banget kan.. lagipula kerjaannya cuma bisa berburu ma metik buah)
2. di planet lain yang ngg berpenghuni, terjadi global warming secara alami, contohnya kayak planet mars dan venus....
3. sinar kosmik dari luar angkasa bisa masuk ke bumi. kalo masuk ke bumi, jumlah awannya makin bertambah. disini awan berfungsi sebagai payung bumi dari matahari, jadi kalo panas mau masuk, dipantulin lagi ke luar angkasa. tapi akhir2 ini sinar kosmiknya berkurang, jadi awannya ngg seberapa banyak... alami kan?

TETAPI... manusia juga memberi kontribusi yang lumayan gede ke global warming...
1. penggunaan barang2 yang ngerusak lingkunga kayak bahan yang ngg bisa diuraikan dengan mudah di   tanah, emisi CO2, CO, CFC (bukan nama restoran --"), gas metana dll
2. makin banyak manusia, makin banyak juga makanan yang harus disiapin, salah satunya daging sapi. sapi lumayan memberi kontribusi ke global warming karena kotorannya mengandugn metana. kalo dilepas ke atmosfer, metana dapat memantulkan panas kembali ke bumi (merupakan gas yang memberikan efek rumah kaca). tapi kalo kita mau menggunakan kotoran itu buat sumber energi baru itu lebih baik, soalnya metana nya ngg ke atmosfer, tetapi dipakek dulu buat kebutuhan sehari-hari, dan emisi CO2 nya ngg sebanyak yang dihasilkan bahan bakar fosil atau gas alam.
3. manusia kadang2 ngg mikir kalo pembangunan. tebang sana tebang sini. legal atau ilegal bukan masalah. bangunan dibangun di sana sini, tapi ngg ada lapangan hijau nya. ya gimana caranya CO2nya bisa berkurang?

Tapi ada juga yang mengatakan yang seperti anda dimana dikatakan bahwa penyebab global warming terbanyak adalah sapi. Kentut sapi dan kotoran sapi mengandung banyak sekali gas metana kalau ngak salah 3 juta ton sehari. Metana yang dikeluarkan sapi lebih berdampak buruk daripada asap pabrik dan zat2 yang ditimbulkan manusia lainnya.
Saya bukan mau menyalahkan sapi, tapi manusia sudah terlalu banyak memelihara sapi untuk mendapakan susu mereka sehingga populasi sapi melebihi batas yang seharusnya.

Kemarin saya sempat membaca tentang kentut sapi di sebuah situs, ternyata kentut sapi ikut menyumbang emisi gas yang menghasilkan efek rumah kaca, bagaimana bisa?



Menurut para ahli, karena sistem pencernaan sapi yang lambat ternyata menjadi jawaban atas pertanyaan mengapa binatang itu menghasilkan banyak gas metana.
Gas metana itu juga banyak terkandung dalam kentut. Nah, ternyata gas metana juga potensial menghasilkan efek rumah kaca, sama seperti korbon dioksida.

Dalam upaya memahami dampak dari “angin surga” yang dihasilkan oleh sapi-sapi terhadap pemanasan global, para ahli kemudian mengumpulkan gas yang berasal dari dalam perut sapi. Gas itu dimasukkan ke dalam tangki plastik yang diletakkan di atas punggung binatang memamah biak ini.
Peneliti dari Argentina menemukan fakta bahwa gas metana dari sapi menyumbang lebih dari 30% total emisi yang menyebabkan efek rumah kaca negara itu. Sebagai salah satu negara penghasil daging sapi terbesar di dunia, Argentina mempunyai lebih dari 55 juta ekor sapi yang merumput di Pampas.

Guillermo Berr, seorang peneliti dari Institut Nasional Teknologi Agrikultur mengatakan bahwa setiap sapi memproduksi 8000 sampai 1,000 liter emisi setiap hari. Metana, yang juga dihasilkan oleh tempat pembuangan sampah, tambang batubara dan pipa gas yang bocor, ternyata 23 kali lebih efektif dalam menjerat panas di atmosfer daripada karbon dioksida. Para peneliti di Argentina sekarang sedang melakukan percobaan diet untuk sapi-sapi itu untuk memperbaiki sistem pencernaan dan diharapkan menurunkan suhu di bumi. Ah, gara-gara global warming, kentut sapi pun dimasukkan ke dalam tangki plastik. (BAA)

1 komentar: